1,147 views

Modifikasi Dakwah di Musim Wabah

Anisa Wulandari, dkk*

Melalui model modifikasi manajemen dakwah tersebut di atas,  LDNU Jombang tetap mampu melakukan dakwah meskipun berada di tengah pandemi Covid-19. Anisa Wulandari, dkk.

Entah sampai kapan kita selesai dari wabah Covid-19 yang sedang melanda dunia ini. Selain vaksin dan obatnya yang masih terus dilakukan uji coba, fenomena wabah virus ini juga menimbulkan banyak efek samping di semua sektor kehidupan, seperti kemiskinan, gangguan sosial, keyakinan beragama, dan lain sebagainya. Efek samping yang ditimbulkan oleh wabah virus Covid-19 ini tidak hanya dirasakan oleh sebagian masyarakat, tetapi juga berakibat pada berubahnya pola kehidupan masyarakat secara luas mencakup pola penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Bagi aktivitas keagamaan, adanya wabah ini juga membuat lembaga dakwah berlomba-lomba untuk berpartisipasi dalam memberikan pertolongan utama dan membuat sejumlah orang menjadi relawan untuk menanggulangi penularan wabah Covid-19 ini. Banyak cara bagi masyarakat untuk menanggulangi wabah covid -19 ini, seperti: menerapkan peraturan baru dari pemerintah untuk memakai masker, mencuci tangan, dan menerapkan pola social distancing ataupun physical distancing

Langkah-langkah yang dibuat oleh pemerintah harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua masyarakat di Indonesia. Di antara lembaga dakwah yang ikut ambil andil dalam menanggulangi wabah Covid-19 ini adalah “LDNU Jombang” (Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Jombang). Mereka menjadi relawan untuk menyukseskan program penerapan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.

LDNU Jombang mengadakan agenda kegiatan untuk seluruh anggotanya agar berpartisipasi dalam penanggulangan wabah Covid-19, yaitu dengan membagikan masker dan hand sanitizer kepada masyarakat Jombang melalui jalur-jalur tertentu dan juga di beberapa masjid dan mushola. Kegiatan yang dilaksanakan oleh LDNU Jombang tidak lain adalah tugas LDNU sendiri selaku lembaga yang menangani khususnya dalam bidang dakwah. Kegiatan dakwah LDNU Jombang yang mereka lakukan dalam merespon adanya pandemi Covid-19 adalah sebagai berikut:

Bersama Lazisnu dan NU Care melakukan kegiatan berbagi 500 paket bahan pokok untuk pak kyai dan bu nyai serta melakukan kegiatan program pengadaan hand sanitizer di lingkungan masjid dan mushola. Kegiatan yang dilakukan LDNU Jombang ini merupakan dakwah bil amal atau dakwah yang dilakukan melalui perilaku atau perbuatan. Dengan kegiatan tersebut bisa mengajak masyarakat untuk saling berbagi di masa pandemi Covid-19 ini.

Di samping melakukan dakwah bil amal, LDNU Jombang juga menerapkan metode dakwah bil lisan melalui pemanfaatan media daring yang ada. Pandemi Covid-19 menyebabkan kegiatan ‘ngaji’ offline dirubah menjadi via online dengan tema ”program ngaji online” dan “konsultasi online”. Selain itu, juga membuat slogan tentang bahaya Covid- 19, pelarangan mudik, penggalangan dana online, berbagi informasi mengenai virus Covid-19, atau memuat informasi tentang keagamaan, dan informasi-informasi lainnya yang dapat diakses di akun media sosial yaitu instagram @pcldnujombang.

Melalui pemanfaatan media sosial dan teknologi, LDNU Jombang tetap melakukan dakwah sesuai dengan anjuran pemerintah. Kegiatan dakwah dilakukan menggunakan metode daring dengan memanfaatkan teknologi yang tetap mementingkan esensi dari kegiatan wajib dari LDNU yaitu memberikan pengetahuan tentang organisasi Islam dan berdakwah kepada masyarakat.

Berbagai kegiatan dakwah dilakukan oleh LDNU Jombang berupa dakwah bil-hal, bil-amal maupun dakwah bil-lisan. Memanfaatkan teknologi dan media sosial, LDNU Jombang tetap tidak menghilangkan peran mereka dalam melakukan dakwah, tentunya juga melakukan berbagai perencanaan atau manajemen dakwah saat akan melakukan kegiatan dakwah tersebut.

Hal pertama yang dilakukan adalah perencanaan. Rencana dakwah suatu arah tindakan yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Dalam perencanaan yang dilakukan adalah menentukan tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan NU peduli Covid 19 LDNU Jombang bertujuan untuk membantu seluruh kalangan masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan cara pembagian hand sanitizer di masjid dan mushola karena memang hal ini menjadi tugas dari LDNU sendiri selaku lembaga yang menangani khususnya bidang dakwah.

Kedua, pengorganisasian atau pengelompokan sumber daya manusia agar LDNU Jombang dalam melakukan kegiatan dakwah tetap bergerak sebagai mana mestinya. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini mengharuskan LDNU Jombang harus tetap bergerak apapun kondisinya, sumber daya manusia sangat penting untuk tetap bergerak dalam satu kesatuan agar roda organisasi tetap berjalan sesuai visi dan misinya.

Ketiga, pergerakan dakwah. Dalam hal ini yang sangat berperan penting adalah pemimpin dari LDNU Jombang untuk menentukan sumber daya manusia dengan job disc atau hal yang harus dilakukan oleh anggotanya demi menyukseskan atau mencapai tujuan mereka dalam berdakwah dengan menggerakkan seluruh elemen anggotanya.

Keempat, pengendalian atau evaluasi. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan oleh  Lembaga LDNU Jombang perlu adanya evaluasi dari setiap masing-masing kegiatan untuk mengetahui kekurangan ataupun hal-hal yang belum mampu dicapai pada saat itu. Jadi, di tahap evaluasi ini sangat penting untuk nantinya dijadikan sebagai cerminan untuk kegiatan selanjutnya yang lebih baik.

Model modifikasi manajemen dakwah yang dilakukan LDNU Jombang yang ikut berperan aktif dalam menanggulangi penularan virus Covid-19 dapat mendukung dalam rangka menyongsong era new normal yang sedang dicanangkan pemerintah.

Melalui model modifikasi manajemen dakwah tersebut di atas,  LDNU Jombang tetap mampu melakukan dakwah meskipun berada di tengah pandemi Covid-19. Dakwah mereka juga berupaya untuk menekan angka kasus Covid-19 khususnya di Kabupaten Jombang. Sehingga, tidak ada salahnya jika apa yang dilakukan oleh LDNU Jombang melalui modifikasi manajemen dakwah ini bisa menjadi “proyek percontohan” bagi lembaga dakwah lain untuk bersama-sama membangun masyarakat dari dampak pandemi atau wabah Covid-19.

Semoga…

(sumber gambar: nu.or.id)


*Penulis adalah Mahasiswa Sosiologi Agama IAIN Kediri Angkatan 2017

(Visited 1 times, 1 visits today)