1,133 views

Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pengentasan Kemiskinan di Desa

Program pemberdayaan masyarakat desa pada dasarnya merupakan upaya pemerintah desa dalam pengentasan kemiskinan masyarakat desa. Pemberdayaan masyarakat muncul karena adanya suatu kondisi sosial ekonomi masyarakat yang dinilai rendah yang mengakibatkan ketidaktahuan pada masyarakat.

_Anisa Wulandari_

*Anisa Wulandari

Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya untuk membangun serta mengembangkan kemampuan, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat pedesaan cenderung enggan untuk meningkatkan kreativitas, pengetahuan, dan keterampilannya. Dengan adanya program pemberdayaan bagi masyarakat desa tujuannya adalah untuk mengembangkan masyarakat desa itu sendiri. Pemberdayaan masyarakat desa bertujuan untuk memampukan desa dalam rangka mendorong partisipasi masyarakat desa dan mendayagunakan potensi serta kemampuan masyarakat desa dalam proses pembangunan desa. Kemampuan masyarakat yang mampu dikembangkan adalah kemampuan dalam mencari informasi, kemampuan untuk berusaha, dan tentunya banyak sekali potensi-potensi sumber daya manusia di desa yang bisa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang ada di masyarakat.

Program pemberdayaan masyarakat desa pada dasarnya merupakan upaya pemerintah desa dalam pengentasan kemiskinan masyarakat desa. Pemberdayaan masyarakat muncul karena adanya suatu kondisi sosial ekonomi masyarakat yang dinilai rendah yang mengakibatkan ketidaktahuan pada masyarakat. Ketidakmampuan dan ketidaktahuan yang dialami masyarakat mengakibatkan produktivitas dan kreativitas masyarakat rendah. Rendahnya produktivitas inilah yang membuat masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar mereka, sehingga mengakibatkan kemiskinan pada masyarakat.

Program pemberdayaan masyarakat desa sebagai upaya pengentasan kemiskinan dengan cara melakukan pelatihan, pembelajaran hingga pendampingan hingga masyarakat mampu melakukan perubahan perilaku dan mampu berdaya secara mandiri.

Dalam rangka pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti yang telah dilakukan oleh pemerintah Desa Sekarputih, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. Pemerintah desa melaksanakan pelatihan pembuatan kripik tahu dan tempe, melakukan pendampingan hingga masyarakat mampu secara mandiri membuka home industry sendiri. Masyarakat yang awalnya tidak berdaya diajak mengikuti pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh pemerintah desa agar dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan masyarakat desa dan dapat merubah pola pikir mereka sehingga menjadi masyarakat yang berdaya melalui proses pemberdayaan.

Prinsip-prinsip dasar pemberdayaan masyarakat untuk dapat mewujudkan masyarakat yang berdaya atau mandiri antara lain yang pertama adalah penyadaran. Penyadaran berarti bahwa masyarakat secara keseluruhan menjadi sadar bahwa mereka mempunyai tujuan-tujuan dan masalah-masalah. Masyarakat yang sadar juga mulai menemukan peluang-peluang dan memanfaatkannya, menemukan sumber daya-sumber daya yang ada di tempat itu yang barang kali sampai saat ini tak pernah dipikirkan orang. Masyarakat yang sadar menjadi semakin tajam dalam mengetahui apa yang sedang terjadi baik di dalam maupun di luar masyarakatnya. Masyarakat menjadi mampu merumuskan kebutuhan-kebutuhan dan aspirasinya.

Pada prinsip penyadaran ini telah dilakukan oleh masyarakat Desa Sekarputih. Desa Sekarputih merupakan centra pabrik tahu dan tempe yang berada di Kabupaten Nganjuk menjadi suatu peluang bagi masyarakat untuk membuka home industry makanan yang berbahan dasar tahu dan tempe. Penyadaran akan peluang ini diperoleh dari kemampuan masyarakat dalam mencari informasi sehingga mampu berinovasi.

Yang kedua adalah pelatihan. Setelah masyarakat secara sadar mampu melihat peluang dari sumber daya-sumber daya yang ada di lingkungan mereka, perlu diadakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan-keterampilan mereka. Melalui pelatihan, kesadaran masyarakat akan terus berkembang. Di Desa Sekarputih sendiri, telah diadakan pelatihan pembuatan kripik tahu dan tempe. Pembuatan kripik tahu dan tempe bisa meningkatkan produksi tahu dan tempe yang ada di Desa Sekarputih, sehingga terjadi kerja sama antara produsen tahu tempe dengan produsen kripik tahu dan tempe. Selain pelatihan pembuatan kripik tahu dan tempe, pernah diadakan pelatihan pembuatan kue brownis yang berbahan dasar ampas tahu, pelatihan bank sampah, dan pelatihan pembuatan pupuk kompos.

Yang ketiga adalah pendampingan. Pendampingan di sini yang dilakukan pemerintah desa adalah sebagai fasilitator. Tugas utamanya adalah membantu masyarakat dalam menentukan dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi selama proses pemberdayaan. Dalam hal ini pemerintahan Desa sekarputih telah mampu mendampingi masyarakat dalam proses pemodalan yaitu melalui Bumdes Sekarjaya, Unit Koperasi Kedelai yang fungsinya memberikan pinjaman modal kepada masyarakat yang akan membuka usaha. Selain itu pemerintah Desa Sekarputih mampu mendampingi dalam proses pemasaran yaitu melalui acara Sarasehan BUMDes Anti Mangkrak yang diselenggarakan di Balai Desa Slorok, Kabupaten Blitar.

Dalam acara sarasehan ini Pemerintah Desa Sekarputih memamerkan produk-produk unggulan dari hasil pelatihan pemberdayaan yang dilakukan yaitu produk stik tahu, keripik tempe, dan brownis ampas tahu. Dalam acara pameran produk unggulan ini mampu membuat produk-produk yang dihasilkan dari proses pemberdayaan bisa dikenal banyak orang.

Dalam proses pemberdayaan ini dapat mengentaskan kemiskinan yang ada di Desa Sekarputih. Proses pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah desa mampu membuka satu home industry yang sekarang sudah berkembang sangat pesat. Salah satu seorang yang pernah diberdayakan oleh Pemerintah Desa Sekarputih kini sukses membuka usaha home industri kripik tahu dan tempe. Wirausahawan berinisial AS yang berusia 45 tahun, mampu berdaya secara mandiri untuk mengubah nasib dengan hasil pemberdayaan masyarakat desa. Perlahan-lahan usahanya berkembang hingga mampu menampung 5 karyawan.

Program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan pemerintahan desa dalam rangka pengentasan kemiskinan telah menunjukkan hasil meskipun tidak signifikan. Dilihat dari angka penduduk miskin yang mengalami penurunan. Melalui pemberdayaan, masyarakat dapat berpartisipasi mulai dari penyadaran, pelatihan hingga pendampingan program pemberdayaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

*Mahasiswi SA IAIN Kediri

sumber gambar: kompasiana.com

(Visited 1 times, 1 visits today)