1,034 views

Taraf Ekonomi Keluarga di Peran Ganda Perempuan

Bagi para perempuan pengemudi ojek online pekerjaan yang dijalaninya ini adalah pekerjaan pilihan yang wajar dilakukan karena mereka melakukan hal positif dan juga tidak merugikan orang lain.

_Putri Rosita Maeni_

Putri Rosita Maeni*

Peran ganda perempuan merupakan keadaan di mana seorang wanita mampu mengerjakan dua peran sekaligus yakni peran domestik dan peran publik. Peran domestik berarti wanita yang berkewajiban mengurus rumah tangga, serta peran publik yang berarti bertugas menyelesaikan pekerjaan di luar rumah atau bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Untuk keluarga kelas bawah peran ganda perempuan sangatlah membantu untuk meningkatkan perekonomian mereka.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Emile Durkheim yang membicarakan perempuan dalam dua konteks sempit. Yang pertama dalam konteks negatif atau bunuh diri (perceraian) dalam membangun rumah tangga, perempuan tidak memiliki kedudukan ororitas yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh perempuan membutuhan sosok pemimpin rumah tangga yang di mana biasa ditempatkan bagi seorang laki-laki (suami). Otoritas ini meliputi pembagian kerja atas laki-laki dan perempuan. Pembagian kerja yang meliputi seksual, menjadi anak buah, dan beberapa peran interior yang mengakibatkan perbedaan inheren dalam kemampuan dan moral sosial perempuan. Yang kedua yaitu konteks positif dalam perkawinan rumah tangga perempuan memenuhi kebutuhan primer dalam fungsional pekerjaan rumah tangga.

Perempuan di Indonesia khususnya kaum menengah ke bawah, peran ganda ini sudah tidak dianggap tabu lagi. Bahwasannya mereka sudah terbiasa dengan hal tersebut. Bahkan dari sisi kedua orang tua pun mengajarkan atau mendidik anak prempuannya sejak muda untuk terbiasa bekerja dengan harapan mereka bisa hidup mandiri tanpa menggantungkan hidupnya dengan laki-laki saat sudah membangun rumah tangga. Terlepas dari itu, peran ganda ini sangat membantu dalam meningkatkan taraf perekonominan keluarga.

Para perempuan khususnya warga kaum menengah ke bawah biasanya tidak terlalu memikirkan  pekerjaan apa yang dilakukanya, gaji seberapa yang didapatkannya dan seberat apa pekerjaan yang dilakukannya. Dalam hal ini terjadi karena warga kelas menengah ke bawah biasanya lebih mementingkan skill atau keahlian yang dimilikinya tanpa memperhitungkan seberapa upah yang didapatkannya. Dapat juga dikatakan bahwa yang terpenting dalam kum mereka ialah bekerja dan memdapatkan upah dari pekerjaan tersebut.

Pengalaman bekerja kaum perempuan membuat para perempuan menjadi lebih maju dan tangguh dalam mengatasi atau membantu peningkatan ekonomi keluarga. Seperti para perempuan pengemudi ojek online pada komunitas Green Force Kediri. Dalam komunitas ini terdiri dari 26 driver  laki-laki dan 3 driver perempuan, bisa dikatakan perempuan mendapati tempat minoritas dalam komunitas ini. Namun, posisi ini tidak menjatuhkan semangat meraka dalam menjalankan pekerjaan ini.

Peran ganda perempuan mulai terlihat dalam kondisi ini, di mana perempuan tetap menjalan kan tugasnya sebagai ibu rumah tangga serta menjalankan perkerjaannya sebagai driver ojek online. Dalam ranah ini, para ibu rumah tangga mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu kemudian baru  mengarjakan pekerjaan sebagai driver ojek online. Hal ini terbukti bahwasannya para wanita ini baru  berangkat ke pangkalan atau baru menyalakan aplikasinya setelah jam 12 ke atas, dikarenakan waktu pagi mereka gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah.

Hal menarik lainnya yaitu mengapa wanita memilih pekerjaan sebagai driver ojek online? Apa alasan yang mendasarinya? Bagaimana anggapan masyarakat mengenai pekerjaan yang dilakukannya. Para wanita memilih untuk menjadi driver ojek online dikarenakan mereka memiliki  fasilitas motor dan surat- surat kendaraan yang lengkap serta skill berkendara yang cukup baik. Terlepas dari itu, mereka memilih pekerjaan ini juga dikarenakan bekerja menjadi driver ojek online merupakan pekerjaan yang cukup santai tentu saja tetap bisa dijadikan santai dan sekaligus bisa merapel sebagai ibu rumah tangga di saat orderan sepi. Anggapan masyarakat di sini lebih mendorong  ke ranah negatifnya, mereka beranggapan bahwa pekerjaan sebagai driver ojek online tidaklah tepat bagi seorang wanita. Namun, pendapat tersebut tidak menurunkan rasa semangat bekerja yang tinggi.

Bagi para perempuan pengemudi ojek online pekerjaan yang dijalaninya ini adalah pekerjaan pilihan yang wajar dilakukan karena mereka melakukan hal positif dan juga tidak merugikan orang lain. Dalam pandangan agama pun telah diatur bahwasannya tidak ada penyalahan atas pekerjaan yang dilakukan oleh para wanita ini selama ini hal positif juga tidak merugikan orang lain dan yang paling terpenting yaitu mereka tetap dalam frekuensi halal.

Semangat juang yang dimiliki oleh para perempuan pengemudi ojek online ini patut diakui dikarenakan selain bisa menyelesaikan pekerjaan domestiknya yakni mengurus pekerjaan rumahnya mereka tetap bisa mengerjakan pekerjaan sekundernya yakni menjadi driver ojek online. Yang di mana sebagian besar masyarakat menilai bahwa pekerjaan ini seharusnya dilakukan oleh laki-laki yang sudah terbiasa dengan melakukan berkendaraan  mengikuti kerasnya alur perjalanan saat mengemudi.

Perempuan bekerja sebagai driver ojek online ini semata-mata untuk membantu perekonomian keluarga mereka. Tentu saja pekerjaan yang ditekuni oleh suami mereka dianggap belum cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari mereka. Semangat juang mereka diawali dengan  keberadaan buah hati mereka yang sudah menanti, kebutuhan sekolah , serta sandang panganyang lainnya. Apalagi semua sudah serba modern, semua sudah menjalankan segala hal dengan teknologi. Hal ini juga menjadi salah stu alasan para driver ojek online tetap semangat dan menekuni pekerjaannya ini dikarenakan mereka tidak ingin mengalami ketertinggalan masa teknologi yang sedang berkontes pada arena ( gaptek).

*Mahasiswi Sosioogi Agama Angkatan 2017

(Visited 1 times, 1 visits today)