Trimurti Ningtyas, M.KP*
… menjaga ekonomi tetap bisa tumbuh dan berjalan adalah juga menjadi bagian penting dalam menghadapi pandemic ini. Harapannya dengan mulai merencanakan ekonomi di tengah pandemic ini, budaya baru yang tercipta akibat covid 19 ini bisa adaptif untuk melanjutkan perekonomian. New Normal menjadi tantangan baru dalam menghadapi pandemic dan melanjutkan hidup kedepannya. –Trimurti Ningtyas–
Akhir 2019 menjadi bagian awal yang menegangkan dari perubahan dunia dan bumi secara global. Menjadi bagian awal yang merubah sebuah sistem dari keseluruhan Negara yang ada di bumi ini, sebuah fenomena luar biasa telah terjadi dan menjadi fokus perhatian bagi seluruh umat manusia. Coronavirus telah menjadi trending topic baik dari dunia nyata maupun maya, semua orang telah membicarakan sebuah virus yang ditemukan dan diawali perkembangannya di sebuah negara dimana teknologi telah besar dan berkembang pesat di sana. China yang digadang gadang menjadi Negara adi daya yang bisa mengalahkan Amerika dengan seluruh kompetensi yang dimilikinya baik secara ekonomi maupun teknologi. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan GDP, investasi maupun kepemimpinan dalam kurun waktu 10 Tahun terakhir. (egindo.com, 2019). China yang menjadi Negara potensial untuk menjadi Negara super power ini, secara ekonomi maupun teknologi telah mumpuni dalam menunjukkan potensinya tersebut. Ternyata coronavirus menjadi fenomena yang merubah bagian dari sisi dunia termasuk seluruh potensi yang ada di China baik dalam segi ekonomi maupun yang lainnya. Banyak ilmuwan mempertanyakan bagaimana coronavirus dapat berkembang di sana, dan banyak yang mengkaitkan dengan teori konspirasi. (kompas.com, 2020).
Merebaknya virus ini dan menjadi kegelisahaan seluruh Negara di dunia membuat organisasi kesehatan dunia ikut turun tangan mengatasi dan menghadapi penyebaran virus ini. WHO menjadi organisasi kesehatan dunia yang mempunyai wewenang atas kebijakan yang berpengaruh secara global, terkait penyebaran virus ini juga WHO terus memberikan pantauan dan opsi kebijakan untuk mengatasinya. Puncaknya Coronavirus yang berkembang pada akhir Tahun 2019 di Wuhan China telah ditetapkan menjadi pandemic global oleh WHO sejak Maret 2020 (WHO, 2020). Banyak hal yang menjadi alasan mengapa WHO mengeluarkan kebijakan status pandemic pada covid 19 ini. Sebagaimana di 216 Negara yang telah terinfeksi Coronavirus ini, di Indonesia Coronavirus juga menjadi perhatian utama sejak awal tahun 2020 (covid19.go.id, 2020). Awal Februari menjadi awal utama kegelisahan publik yang ada di Indonesia, setelah ditemukannya kasus pertama terkonfirmasi positif di wilayah Jabodetabek. Sebelumnya pemerintah provinsi Jakarta juga telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan identifikasi awal adanya paparan virus covid 19 ini yang masuk di Ibu Kota Jakarta. Pemerintah memfokuskan untuk identifikasi awal di Jakarta karena perputaran ekonomi 70% ada di Jakarta, sehingga kemungkinan besar banyak orang yang melakukan aktivitas di kota ini.
Perkembangan Covid 19 mulai bulan Maret sampai bulan Mei menunjukkan trend yang yang mengkhawatirkan. Terdapat peningkatan yang cukup signifikan jumlah orang yang terpapar coronavirus di Indonesia terutama pada data yang terkonfirmasi positif mulai bulan Maret sampai bulan Mei 2020 (covid19.bnpb.go.id, 2020). Meningkatnya jumlah orang yang terpapar covid 19 di Indonesia menjadi bagian penting tersendiri dalam menyoroti upaya seluruh elemen dari Negara dalam menghadapi dan mengatasi penyebaran wabah ini. Banyak kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah dalam mengupayakan menekan angka penyebaran dan untuk mengadapi pandemic covid 19 ini. Perkembangan kebijakan ini sangat cepat dilakukan oleh pemerintah untuk beradaptasi dengan cepatnya perkembangan kasus paparan covid 19.
Perkembangan setiap situasi yang ada dalam sebuah Negara menjadi tanggung jawab seluruh elemen dari Negara itu sendiri. Tidak hanya pemerintah yang secara khusus menjalankan perannya untuk menjalankan roda pemerintahan yang ada di sebuah Negara, tetapi terdapat peran serta masyarakat, pihak privat dan seluruh elemen yang ada. Administrasi publik mengatur tentang hal-hal yang berkaitan tentang bagaimana pemerintah menjalankan perannya untuk mengatur Negara dengan segala bentuk permasalahannya yang ada. White (dalam Waluyo, 2007) menyatakan bahwa administrasi publik adalah semua kegiatan Negara untuk melaksanakan kebijakan Negara. Sedangkan menurut Kasim (1994) administrasi publik sangat berpengaruh tidak hanya terhadap tingkat perumusan kebijakan, melainkan juga pada implementasinya. Penyataan tersebut menggambarkan bahwa administrasi publik sangat erat kaitannya dengan kebijakan publik. Sehingga dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di sebuah Negara, Administrasi Publik adalah induk dari upaya upaya yang dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan masalah negaranya dalam bentuk kebijakan publik. Menghadapi adanya fenomena coronavirus di Indonesia juga sangat diperlukan suatu pendekatan dalam kajian administrasi public khususnya kebijakan public. Adanya suatu bentuk kebijakan yang tepat di berbagai sektor dalam menekan dampak covid 19 ini akan menjadikan Negara kita bertahan dan dapat melaluinya dengan baik.
Seiring perkembangan kasus paparan covid 19 mulai bulan Maret sampai bulan Mei 2020, pemerintah juga terus mengeluarkan kebijakan sebagai upaya solutif dan adaptif dengan perkembangan covid 19 yang ada di Indonesia. Menurut Carl I. Friedrick kebijakan publik merupakan tindakan seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu, bertujuan memanfaatkan potensi dan mengatasi hambatan yang ada untuk tujuan tertentu. (Ryant Nugroho, 2004). Sedangkan James Anderson dalam Leo Agustino (2006), bahwa kebijakan publik adalah kegiatan dengan tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan aktor yang berkepentingan. Pernyataan tersebut menekankan bahwa kebijakan publik dibuat atas suatu tujuan tertentu. Menangani pandemi covid 19 tujuan pemerintah yang utama adalah kesehatan rakyatnya hal ini sesuai dengan pernyataan Menteri Keuangan Indonesia (okezone.com, 2020) selanjutnya adalah keberlangsungan Negara dengan indikator ekonomi yang tetap harus dijaga.
Terdapat berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat dan daerah untuk menangani pandemic covid 19 ini. Mulai pada bulan Maret 2020 sampai bulan Mei 2020 seiring meningkatnya jumlah kasus paparan covid 19, meningkat pula perkembangan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah terkait hal tersebut. Kebijakan pemerintah yang general dan disoroti serta dianggap urgent terkait covid pada bulan Maret (setneg.go.id, 2020) yaitu menjadikan wisma atlet dan beberapa hotel BUMN menjadi rumah sakit penanganan pasien covid 19, menyiapkan alat pelindung diri bagi petugas medis, menyiapkan Chloroquine sebagai obat alternative bagi pasien covid 19, memberikan intensif bulanan bagi tenaga medis yang menangani pasien covid 19. Melihat perkembangan kasus covid 19 pada akhir bulan Maret yaitu mencapai 1. 528 kasus setelah sebelumnya pada akhir bulan Februari mendekati angka 500. (covid19.bnpb.go.id, 2020). Pada kurun wqaktu 1 bulan 1000 orang kasus terkonfirmasi positif menjadi tambahan yang luar biasa. Hal ini menjadikan pemerintah untuk lebih fokus lagi memperhatikan perkembangan kesehatan dari rakyatnya. Upaya upaya dilakukan berbagai elemen baik dari pemerintah pusat dan derah untuk mengcegah penularan dari virus ini. Kebijakan yang dikeluarkanpun menyesuaikan dengan perkembangan yang ada, termasuk pada berbagai sector yang berhubungan seperti halnya ekonomi, pendidikan, sektor usaha mikro dan isu social lainnya. Pada bulan April beberapa kebijakan yang dikeluarkan adalah Keringanan biaya listrik, Pembatasan sosial berskala besar, Larangan mudik, Keringanan kredit. (kompas.com, 2020). Kebijakan tersebut dikeluarkan sebagai salah satu upaya untuk menstabilkan kondisi perekonomian masyarakat dari adanya pembatasan berbagai sektor akibat adanya covid 19. Keringanan biaya listrik dan juga bantuan social misalkan, ini bias membantu khuusnya masyarakat kelas menengah ke bawah dalam menghadapi masa pandemic dan pembatasan akitivas mereka. Pembatasan aktivitas tersebut bisa membuat aktivitas ekonomi mereka terhenti, pedagang selain kebutuhan pokok misalnya ataupun jenis usaha yang sifatnya pelengkap. Harapnnya dengan adanya kebijakan tersebut, dapat membantu melanjutkan kehidupan mereka di tengah masa pandemic covid 19 ini.
Pandemic ternyata menjadi ketakutan tersendiri oleh masyarakat Indonesia, dan ini menjadi bagian yang harus diperhatikan juga oleh pemerintah. Ketakutan itu menjadi semakin nyata dengan bertambahnya jumlah kasus setiap harinya yang menunjukkan trend mengkhawatirkan. Pada akhir April 2020 jumlah kasus terkonfirmasi positif corona mencapai 10.118 dan ini naik hampir 10x lipat dari bulan sebelumnya. (covid19.go.id, 2020). Pemerintah dan masyarakat menjadi semakin serius dalam menangani dan mengahdapi wabah ini. Banyaknya himbaun yang dilakukan oleh pemerintah tingkat pusan sampai tingkat daerah yang paling kecil menjadi suatu harapan tersendiri, bahwa dengan bersama sama pasti masa sulit ini bisa dilewqati dengan baik. Adanya desa tangguh covid 19 menjadi salah satu gambaran bahwa tingkat kepedulian masyarakat akan bahayanya covid 19 ini mulai terbentuk dan menjadi budaya yang baik. Budaya menjaga kebersihan, budaya untuk menghindari kerumunan, budaya untuk saling peduli dan mengingatkan, budaya untuk bersama-sama bangkit dari situasi sulit dengan bergotong royong. Budaya ini tidak muncul secara tiba-tiba, adanya kebijakan dari pemerintah baik dari bentuk himbauan sampai yang bersifat paksaan, serta upaya penerintah untuk membantu masyarakat mengahdapai pandemic ini menjadi salah satu pintu pembuka bahwa perubahan budaya memang harus dilakukan agar masa masa sulit ini bisa segera terlewati.
Melihat trend kasus terkonfirmasi positif covid 19 yang semakin meningkat, membuat banyak masyarakat semakin resah, tidak hanya tentang kesehatan dan yang mengancam nyawa mereka tetapi juga tentang hal-hal lainnya terutama ekonomi. Pada akhir bulan Mei 2020, kasus terkonfirmasi positif mencapai lebih dari 26.000 kasus. (covid19.go.id, 2020). Jumlah ini bertambah 2x lipat dari bulan sebelumnya, yaitu pertambahnnya mencapai 10.000 kasus terkonfirmasi positif. Pada Mei kebijakan yang diambil pemerintah adalah Larangan mudik mulai 7 Mei 2020, Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional, Pemerintah bolehkan warga berusia di bawah 45 tahun kembali beraktivitas. Melihat perkembangan kebijakan yang diambil oleh pemerintah, pemulihan kondisi perekonomian baik secara nasional maupun lokal menjadi bagian yang mulai diperhatikan lebih. Hal ini bukan berarti kesehatan masyarakat tidak menjadi prioritas, tetapi menjaga ekonomi tetap bisa tumbuh dan berjalan adalah juga menjadi bagian penting dalam menghadapi pandemic ini. Harapannya dengan mulai merencanakan ekonomi di tengah pandemic ini, budaya baru yang tercipta akibat covid 19 ini bisa adaptif untuk melanjutkan perekonomian. New Normal menjadi tantangan baru dalam menghadapi pandemic dan melanjutkan hidup kedepannya. Budaya baru yang tercipta, kebijakan public yang adaptif, masyarakat yang tangguh dan peduli menjadi kunci utama untuk menang melawan corona.
Refferensi :
Agustino, Leo. 2006. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: CV. Alfabeta.
Kasim, M. 1994. Analisis Kebijakan Negara. Jakarta: Erlangga.
Nugroho D, Riant. 2004. Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi.Jakarta:Gramedia
Waluyo, 2007, Manajemen Publik Konsep Aplikasi dan Implementasi dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, Mandar Maju,Bandung.
https://covid19.go.id/peta-sebaran
https://experience.arcgis.com/experience/57237ebe9c5b4b1caa1b93e79c920338
https:// egindo.co/4-indikator-kebangkitan-china-sebagai-negara-adidaya-ekonomi-global/
https:// setneg.go.id/baca/index/kebijakan_pemerintah_dalam_menindaklanjuti_kasus_covid_19