Dakwah sudah menjadi kewajiban setiap umat Muslim, menebarkan kebaikan adalah asas utama Islam, maka dari itu dengan fleksibel kita juga harus mampu menempatkan diri dengan masyarakat sekitar sehingga kita bisa berdakwah dengan baik tanpa harus lewat jalan yang berbahaya.
_Afif Da’ul Shaedanafi_
*Afif Da’ul Shaedanafi
Dakwah menurut sepengetahuan saya adalah kegiatan yang umum di lakukan untuk menebarkan kebaikan, sebagai media pengingat untuk selalu berbuat baik, apapun itu agamanya. Sedangkan, menurut bahasa, dakwah berasal dari bahasa arab yakni da’a-yad’u berarti panggilan, seruan, atau ajakan.
Belakangan ini saya sering melihat video di youtube. Saya suka s威而鋼 ekali melihat video youtube, banyak juga orang yang suka, terbukti dengan banyaknya viewers sebuah video hingga sampai jutaan, hingga miliaran. Youtube menjadi platform yang sangat digemari, dari anak muda, remaja, hingga orang tua. Banyaknya pilihan konten yang diberikan membuat platform ini menurut saya menarik untuk diambil manfaatnya meskipun banyak juga orang-orang yang sekedar hanya mencari hiburan, tapi alangkah bermanfaatnya mencari hiburan sembari belajar, ibaratnya sambil menyelam minum air.
Beberapa bulan yang lalu saya sering melihat video youtube sampai ketika saya menemukan video yang sengaja dibuat oleh sebuah channel di tv Amerika Serikat yang menampilkan seorang kasir yang sepertinya berperawakan orang arab dan muslim, satunya lagi berperan sebagai pembeli yang islamophobic seakan tidak mau dilayani oleh pelayan arab itu. Saya yang menontonnya agak serius pun mengira banyak warga Amerika asli mendukung si islamophobic dan mencerca orang muslim penjual hot dog tadi. Mungkin untuk sebagian orang muslim kata-katanya pedas dan seakan-akan mengotakkan umat muslim adalah teroris. Dan yang saya takutkan ternyata tidak sampai terjadi, banyak warga setempat seakan tidak mengiyakan anggapan itu dan membela si penjual hotdog. Ada yang hanya mengingatkan dan ada yang sampai mengajak berkelahi si islamophobic, tidak saya duga lagi saya melihat yang mengajak berkelahi itu adalah warga kulit putih yang juga anggota geng motor yang kepribadiannya kasar dan mengancam warga sekitar dan seorang pendukung Donald Trump yang tak segan-segan mengusir para imigran. Tak sampai di situ, ada veteran perang amerika yang pernah ditugaskan di Timur Tengah juga menjadi pelanggan hotdog itu juga tidak membenarkan apa yang yang selama ini menjadi stigma dan melekat di orang muslim. Laporan terkini, melihat ketabahan seorang penjual hotdog tersebut, banyak dari mereka yang ingin mempelajari Islam. Betapa Islam tidak menyerang balik ketika dizhalimi sedemikian rupa membuat mereka tertarik. Ada apa dengan agama ini? Ada apa dengan ajarannya? Mungkin itu yang terlintas di benak mereka.
Setelah dari Amerika, kita menuju belahan dunia barat lain, yaitu di Inggris. Saya mengamati Islam semakin pesat perkembangannya. Bukan hanya imigran dari Timur Tengah ketika Perang Teluk berkecamuk di negaranya, banyak warga Inggris yang mulai sadar akan pentingnya kehidupan spiritual. Setelah kejadian 9 September di Amerika Serikat banyak warga Inggris yang takut dengan kelompok-kelompok Islam yang menempati distrik mereka mendirikan masjid yang dijadikan sarang teroris. Mereka menolak mentah-mentah dan tidak menerima warga muslim.
Hingga kemudian banyak orang yang ingin mempelajari agama dengan alasan jenuh dengan keketatan gereja, mereka juga banyak mempelajari Al Quran karena ingin mempelajari kejadian-kejadian yang difirmankan oleh Allah dan menilainya dengan sisi rasionalitas. Banyak orang Inggris menyebut diri mereka seorang atheis dan nihilist, Atheis adalah orang yang tidak mempercayai agama, sedangkan nihilist adalah orang yang mempercayai bahwa hidup ini tidak ada artinya. Menurut saya ini kontradiktif dengan konsep surga neraka setelah kematian yang dianut oleh umat Islam, maka timbul pemikiran mengapa mereka diciptakan kalau tidak berarti apa apa? Nah, dari pemikiran itulah mereka ingin mengetahui siapa yang menciptakan mereka dan apa sebabnya. Mereka mulai bertanya kepada ahli-ahli agama dan menurut mereka yang paling masuk akal adalah ajaran Islam. Menurut saya inilah titik balik semua pengetahuan sains mereka secara tidak langsung dibuktikan dalam kitab suci umat Islam yakni Al-Quran. Maka pendekatan seperti inilah yang harus dilakukan pendakwah di dataran Inggris terutama Eropa yang di kenal sebagai benua yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dengan cara merangkul mereka lewat ilmu pengetahuan.
Masih berada di Inggris, tepatnya di Kota Merseyside, sepakbola banyak di gandrungi. Kota Merseyside juga terdapat banyak sekali islamophobic. Nama pesebakbola asal Mesir Mohamad Salah mencuat lewat penampilannya yang berhasil mendongkrak performa tim asal barat daya Inggris. Selain penampilannya, Salah juga seorang muslim yang taat, ini dibuktikan dengan selebrasinya setelah mencetak gol yang tampak tidak lumrah di kalangan sepakbola Inggris, dia bersujud. Saat ditanya tentang selebrasinya oleh wartawan SKYSPORT, Salah Menjelaskan bahwa selebrasinya ini adalah bentuk syukur kepada Allah karena telah memberinya bakat. Banyak yang terilhami membuat chants (sorakan penyemangat di kalangan suporter) yang menyuarakan mereka juga akan menjadi muslim, sampai bersujud karena Salah. Pribadinya yang rendah hati membuat publik Liverpool menerimanya dengan baik hingga dianggap sebagai idola dan juga efektif menekan angka islamophobic di Inggris, “muslim tidak seperti yang diberitakan media” ujar salah satu fans Mo Salah asal Inggris.
Dakwah sudah menjadi kewajiban setiap umat Muslim, menebarkan kebaikan adalah asas utama Islam, maka dari itu dengan fleksibel kita juga harus mampu menempatkan diri dengan masyarakat sekitar sehingga kita bisa berdakwah dengan baik tanpa harus lewat jalan yang berbahaya. Manusia diciptakan dengan akal, maka dari itu gunakanlah anugerah itu dengan baik.
sumber gambar: aida.or.id
*Mahasiswa Sosiologi Agama IAIN Kediri