3,781 views

Kearifan Lokal di Era Globalisasi

Nurul Fadilah*

“….Era globalisasi menjadikan sebuah kearifan lokal sebagai suatu kekuatan yang muncul guna mempertahankan eksistensi suatu bangsa. Suatu negara dalam hal ini dapat ditempatkan sebagai posisi lokal di mana tugasnya sangatlah tidak mudah…”

Tidak dapat ditampik lagi, seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan pengaruh di berbagai bidang dalam kehidupan masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa arus globalisasi saat ini telah menyebar di berbagai belahan dunia tanpa terkecuali Indonesia. Globalisasi merupakan proses di mana setiap orang tidak mengenal atau tidak terikat dengan batasan-batasan wilayah di dunia. Dalam artian, setiap individu maupun masyarakat dapat berhubungan maupun mengakses informasi melalui media apapun. Dari adanya globalisasi ini memberikan sebuah kesimpulan tersendiri bahwa dunia merupakan satu yang memberikan sebuah pemahaman dan kesadaran baru di berbagai bidang lapisan masyarakat. Penyebaran arus globalisasi ini tidak pandang bulu, hampir keseluruhan lapisan merasakan adanya dampak globalisasi yang terjadi di negaranya masing-masing.

Perkembangan teknologi informasi-komunikasi dan globalisasi merupakan serangkaian yang saling melengkapi satu sama lain. Dalam hal ini teknologi dan informasi memberikan andil yang besar dalam membantu arus globalisasi dapat menyebar luas ke berbagai lapisan masyarakat. Suatu kenyataan yang sudah dapat dirasakan oleh masyarakat di era globalisasi saat ini adalah aspek kehidupan yang serba mudah dan memberikan kenyamanan. Kemudahan dan kenyamanan yang diberikan ini membawa perubahan yang besar diberbagai bidang baik sosial, ekonomi, budaya, dan berbagai bidang lainnya.

Dari adanya globalisasi dalam bidang ekonomi,  memberikan banyak perubahan pada suatu negara yang aksesnya terbuka pada dunia luar. Hal ini membuat banyak negara yang tertarik untuk membuka perusahaan dan menanamkan modalnya di negara asing yang terbilang hasilnya lebih menjanjikan, Contohnya saja perusahaan asing yang saat ini berkembang di Indonesia seperti KFC, McDonald, Indomart, AlfaMart, dan sebagainya yang menyebabkan menjamurnya perusahaan asing di Indonesia, sehingga membuat terhambatnya industri lokal yang sangat berdampak bagi perekonomian masyarakat lokal.

Dalam bidang sosial, globalisasi tercermin dari sikap masyarakat yang semakin individualis. Hal ini berakibat dari kemajuan teknologi dan informasi yang semakin melekat di penggunanya hingga menyebabkan berkurangnya interaksi antar masyarakat sehingga sikap individualistis semakin menguasai jati diri. Selain itu, berkembangnya teknologi informasi juga berakibat pada kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat, misalnya saja masyarakat desa yang belum tentu dapat menerima perubahan sosial  yang terjadi di masyarakat perkotaan seperti kurang tahunya masyarakat pedalaman tentang penggunaan android.

Sementara itu, dalam bidang budaya globalisasi juga banyak membawa perubahan besar bagi kehidupan masyarakat. Budaya barat yang sangat mudah masuk mengakibatkan terpengaruhnya masyarakat karena anggapan bahwa budaya barat merupakan kebudayaan yang lebih tren dibandingkan kebudayaan sendiri. Realitas tersebut dapat dibuktikan dengan saat ini banyak remaja lebih suka dengan budaya k-pop seperti drama, musik maupun gaya berpakaiannya, sehingga banyak para remaja yang ingin mengimitasi dirinya dengan artis K-Pop idolanya. Selain budaya K-Pop, kesukaan masyarakat dengan makanan junk food juga membuktikan bahwa budaya barat ternyata membawa perubahan begitu pesat bagi kehidupan masyarakat.

Apabila hal ini dibiarkan secara terus menerus, maka kita juga akan membiarkan bangsa kita semakin terpuruk. Hal ini harus dihentikan dengan cara memfilter kebudayan barat yang masuk dan seharusnya kita mensosialisasikan kebudayaan yang ada di Indonesia agar tidak hilang begitu saja karena globalisasi yang terjadi secara terus menerus. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kearifan lokal yang dimiliki masing-masing daerah atau komunitas guna melawan derasnya arus globalisasi yang saat ini terjadi. Indonesia merupakan bangsa yang memiliki kearifan lokal yang beragam, misalnya  saja yang dapat ditemui di lingkungan sehari-hari yaitu nilai-nilai kekerabatan yang diwujudkan dalam gotong royong, kekeluargaan, dan kebersamaan. Nilai ini bisa dijadikan sebuah resistensi dalam setiap individu guna memerangi sikap individualisme yang terjadi akibat arus globalisasi. Sifat saling menghargai dan menghormati juga bisa menjadi sumber kekuatan guna melawan globalisasi. Walaupun demikian kearifan lokal yang ada jangan sampai dijadikan penghalang bagi bangsa untuk terbuka terhadap globalisasi. Globalisasi tidak selamanya memiliki nilai atau dampak yang negatif saja, tetapi juga memiliki dampak yang positif pula bagi perkembangan kehidupan manusia. Dampak positif globalisasi pun dapat terlihat di berbagai bidang misalnya saja di bidang ekonomi, globalisasi mampu meningkatkan kesejahterahan suatu negara dan di bidang pendidikan terlihat dari banyaknya pertukaran pelajar yang terjadi antara Indonesia dengan negara lain. Hal ini membuktikan bahwa globalisasi tidak hanya memberikan dampak yang negatif saja.

Era globalisasi menjadikan sebuah kearifan lokal sebagai suatu kekuatan yang muncul guna mempertahankan eksistensi suatu bangsa. Suatu negara dalam hal ini dapat ditempatkan sebagai posisi lokal di mana tugasnya sangatlah tidak mudah. Dengan demikian, negara harus mampu menjadi penyedia kondisi dan ruang bagi rakyat untuk mengembangkan aspirasinya. Pemerintah dan masyarakat pun harus mampu bekerja sama demi tercapainya sebuah pembenahan. Dari hal ini menjadikan suatu pembelajaran bahwa sangat pentinglah menghargai suatu kearifan lokal yang ada sebagai wujud jati diri bangsa. Sebuah kesadaran diri di sebuah komunitas menjadi hal yang perlu ditingkatkan untuk memperkenalkan dan menjaga kearifan lokal yang ada.

*penulis adalah mahasiwa SA semester 2

(Visited 2 times, 1 visits today)