Setelah tertunda 2 tahun lebih karena pandemi, akhirnya kegiatan Sosio-Tour dapat dilaksanakan pada tanggal 9 -11 Maret 2022. Tepat pukul 22.00 WIB rombongan yang terdiri dari mahasiswa dan dosen Sosiologi Agama ini berangkat dari halaman kampus Fakultas Ushuluddin dan Dakwah menuju kota Yogyakarta.
Mengapa yang dipilih adalah Kota Yogyakarta?
Hal tersebut tidak lepas dari tujuan utamanya yaitu ingin mengetahui secara langsung jejak sejarah kerajaan Islam di tanah Jawa, setelah Demak dan Pajang. Di kota pelajar ini juga banyak terdapat peninggalan bersejarah baik berupa masjid, benteng, makam, istana, petilasan, taman, beragam pusaka dan peninggalan-peninggalan seni budaya lainnya.
Di kota gudeg ini pula terdapat ibu kota Kerajaan Mataram awal yaitu di Kotagede yang secara sosiologis maupun arsitektur dan tata kotanya masih berdiri kokoh, termasuk tradisi -tradisi masa lampau yang masih dipegang teguh oleh warganya hingga sekarang.
Dengan kegiatan seperti ini diharapkan para mahasiswa utamanya dapat belajar langsung ke objek sejarah dan melakukan riset tentang jejak peradaban masa lalu beserta perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya. Adapun tempat-tempat yang dikunjungi dalam kegiatan Sosio-Tour kali ini antara lain : Makam Wali Gunung Pring Muntilan (Makam Raden Santri dan KH. Dalhar Watucongol), Situs Wotgaleh (Masjid dan makam Panembahan Purboyo), Museum Kotagede, pusat kerajinan perak, Tamansari, Keraton dan Masjid Gede, dan Jalan Malioboro.
Selain itu, pada hari selasa malam (10/3) diadakan sarasehan budaya dengan menghadirkan seorang peneliti/arkeolog, M.Yaser Arafat, MA dan Ketua Program Studi Sosiologi Agama UIN Kalijaga Yogyakarta, Dr. Siti Kurnia Widiastuti, MPd. Dilanjutkan pada hari rabo (11/3) bertempat di Kantor Dinas Kebudayaan DIY diadakan studi dan kajian tentang nilai-nilai kearifan lokal.
Alhamdulillah, seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan dapat diikuti oleh mahasiswa dan dosen dengan antusias yang tinggi dan penuh rasa kekeluargaan.
Salam Sosiologia.!