Dengan lahirnya kesadaran eksistensial ini, kita akan terlatih melihat apapun (peristiwa, benda-benda) sebagai sebuah entitas yang tidak hanya menguasai kesadaran kita untuk berfikir secara kalkulatif, tetapi kita akan menuju kesadaran reflektif pada tiap benda dan peristiwa dalam keseharian kita, mengalami keintiman dengan benda-benda dan peristiwa-peristiwa. –Khaerul Umam–