681 views

Krisis Kepercayaan di Masa Pandemi

Dampak yang ditimbulkan dalam bidang politik yaitu kemungkinan terjadinya krisis politik atau terjadinya politik yang tidak stabil. Dimana kondisi krisis politik yang terjadi yang ditimbulkan dari pandemi ini rentan disalahgunakan oleh pihak – pihak yang tidak berpihak pada pemerintah.

_Aulia Nariswari_

*Aulia Nariswari

Tiap negara pasti memiliki sistem politik tertentu, negara kita Indonesia juga memiliki sistem politik tersendiri. Politik merupakan sebuah kumpulan aktivitas yang memiliki hubungan dengan pengambilan keputusan dalam kelompok atau juga bisa disebut dengan kekuatan dan wewenang dalam hubungan antar individu maupun kelompok. Sedangkan sistem politik diartikan dengan sekumpulan kegiatan dalam negara yang memiliki kaitan dengan kepentingan umum, yang didalamnya terdapat berbagai proses, tujuan, dan usaha untuk mencapai tujuan. Politik mempunyai tujuan agar kekuasaan yang ada di dalam masyarakat atau pemerintah dapat diperoleh, dikelola dan dijalankan sesuai dengan norma – norma hukum yang ada.  Perkembangan sistem politik di indonesia pasti mengalami masa pasang dan surut. Di situasi dan kondisi saat ini, dimana seluruh dunia termasuk negara Indonesia sedang terkena wabah virus covid-19. Hal ini pasti membawa dampak di berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, dan politik. Dampak yang ditimbulkan dalam bidang politik yaitu kemungkinan terjadinya krisis politik atau terjadinya politik yang tidak stabil. Dimana kondisi krisis politik yang terjadi yang ditimbulkan dari pandemi ini rentan disalahgunakan oleh pihak – pihak yang tidak berpihak pada pemerintah. Tidak hanya itu, hubungan antara pemerintah dengan masyarakat juga rentan krisis kepercayaan.

Terdapat beberapa faktor yaitu pemerintah dianggap tidak jujur dan tidak berkompeten terhadap tugas dan kewajiban yang diberikan, masyarakat menganggap jika pemerintah tidak sesuai dengan visi dan misi yang kemudian menjadi tidak pro pada rakyat, sikap pemerintah yang tidak tegas dalam mengambil keputusan dalam situasi yang mendesak. Termasuk kekecewaan masyarakat yang terjadi karena kebijakan – kebijakan pemerintah yang dilakukan berulang kali mengakibatkan timbul krisis kepercayaan antara masyarakat dan pemerintah. Masyarakat menjadi berprasangka buruk pada kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai upaya untuk membohongi rakyat. Pemerintah telah berupaya membuat kebijakan sebaik mungkin, namun masyarakat selalu melihat dari sisi negatif. Hal ini dikarenakan kepercayaan yang menjadi landasan utama antara rakyat dan pemerintah perlahan mulai hilang. Tingkat kepercayaan terhadap kemampuan pemerintah dalam mengatasi pandemi ini semakin dilihat sebelah mata oleh masyarakat. Semakin banyaknya kasus yang terjadi dan berbagai kebijakan yang dinilai kurang efektif dalam mengatasi hal tersebut. Pemerintah memang telah berupaya semaksimal mungkin, namun karena masyarakat terlanjur pesimis dengan segala upaya yang dilakukan menyebabkan tidak segera terselesaikannya pandemi ini. Pemerintah mengeluarkan banyak kebijakan seperti melakukan PSBB di momen tertentu (tahun baru, hari raya, libur nasional dan lain sebagainya), membatasi jam malam pada tiap – tiap daerah, menutup jalan protokol pada setiap kota, sekolah dan kampus ditutup.

Menurut sebagian masyarakat, membatasi jam malam dan menutup jalan protokol merupakan hal yang kurang efektif. Banyak pertanyaan yang timbul di masyarakat terkait kedua hal tersebut. Mungkin memang dengan membatasi jam malam dan menutup jalan protokol dianggap dapat mengurangi kerumunan di daerah itu saja. Namun terkadang masyarakat juga tidak kurang akal untuk mencari waktu pagi sampai sore untuk melakukan aktifitas atau mengadakan acara. Kemudian mencari jalan alternatif lain jika jalan utama ditutup. Namun hal ini juga menimbulkan dampak kemacetan pada jalan – jalan alternatif tersebut. Kemudian tidak diadakan pertemuan tatap muka di sekolah dan kampus tetapi pemerintah memberikan izin tempat pembukaan pada tempat wisata. Hal ini yang membuat para orang tua khawatir tentang perkembangan pendidikan anaknya. Belajar jarak jauh yang dinilai kurang maksimal dan lebih banyak memberikan dampak yang negatif. Seperti anak yang kurang paham dengan penjelasan guru, dan terkadang guru hanya memberikan tugas tanpa banyak menjelaskan materi yang diberikan.

Situasi ini bisa disebut dengan serba salah, karena dari sisi pemerintah yang terus berupaya melakukan yang terbaik namun dalam sisi masyarakat yang tidak lagi menaruh rasa percaya dan seakan tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi.

Jika hal ini terus dibiarkan dapat menyebabkan tidak segera terselesaikannya masalah yang sedang terjadi. Karena seharusnya ada keseimbangan dan rasa saling percaya antara pemerintah dan masyarakat. Untuk itu, saat ini pemerintah sedang gencar menggandeng para artis dan influencer yang dianggap dapat memberikan dampak yang besar pada masyarakat karena masyarakat Indonesia pada saat ini lebih mudah menerima pesan dari artis dan influencer. Pilihan untuk menggunakan artis dan influencer  dianggap pilihan yang tepat untuk menyampaikan pesan – pesan yang berkaitan denga kebijakan yang dibuat, seperti tentang promosi wisata dan vaksinasi. Keadaan ini didukung oleh masyarakat yang lebih cenderung memiliki rasa ingin tahu pada segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia entertain, dengan ini masyarakat lebih mudah menerima informasi yang dilakukan dengan instan dan dengan penyampaian lebih santai dengan hiburan.

*Mahasiswi Psikologi Islam IAIN Kediri

(Visited 1 times, 1 visits today)