683 views

Pola Solidaritas Antar Pedagang Lansia Penjual Sayur

Solidaritas yang terbangun antar pedagang memunculkan suatu kelompok tertentu pada pedagang lansia. Kelompok yang dimaksud yaitu kelompok dalam segi tempat kios yakni blok kios.

_Lailatul Muharramah_

*Lailatul Muharramah

Masa lansia adalah masa di mana seseorang seharusnya mendapatkan ketenangan dalam hidupnya, bermain bersama cucu, memperbanyak ibadah, beristirahat di dalam rumah, dan selalu bersama orang-orang yang dicintainya. Keadaan tersebut yang didambakan oleh setiap manusia di saat menghadapi masa tua. Namun terkadang hal itu hanya didapatkan oleh sebagian lansia saja, di mana di masa-威而鋼 masa muda mereka telah mempersiapkan diri untuk menghadapi masa tuanya. Adanya anggapan bahwa para lansia tidak mampu bekerja lagi, kenyataannya banyak para lansia yang bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Terbukti dengan banyaknya pedagang lansia yang masih bekerja mematahkan konsep bahwa lansia seharusnya menikmati masa tuanya di rumah. Di Pasar Gurah khususnya sebagian besar pedagang lansia perempuan menghabiskan waktu tuanya untuk berdagang dengan alasan berbagai macam. Mulai dari faktor kebutuhan ekonomi, untuk bertahan hidup, ataupun hanya sekedar untuk mengisi waktu luang.

Sebagian besar lansia perempuan memilih untuk menjadi penjual sayur yang dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal yang menarik bahwa di masa tuanya lansia masih mempunyai semangat dan motivasi kerja yang cukup tinggi dan lebih merasa bahagia ketika bisa berkumpul dengan teman sesama pedagang. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa sebagian besar lansia lebih suka beraktivitas di pasar sebagai pedagang dari pada di rumah walaupun penghasilan yang didapat sebenarnya tidak seberapa. Tetapi keinginan untuk bekerja dan berkumpul dengan temannya lebih besar.

Pada proses yang dilakukan lansia ini secara terus-menerus membuat rasa kekeluargaan muncul dengan sendirinya sehingga rasa solidaritas antar pedagang tercipta pada pola yang dilakukan secara berulang ulang. Dalam Buku Teori Sosiologi Klasik dan Modern (1994) Solidaritas merujuk pada suatu hubungan antar individu atau kelompok yang berdasar pada moral dan rasa saling percaya antar individu tersebut. (www.kompas.com) rasa saling percaya yang secara terus menerus ada pada diri mereka yang kemudian membentuk rasa saling menghormati, saling membutuhkan, dan memperhatikan kepentingan bersama. Lebih dari itu didukung dengan lingkungan geografis yang masih kental akan nuansa pedesaan membuat rasa solidaritas itu ada sejak lama. Solidaritas menjadi kebutuhan setiap masyarakat atau kelompok sosial. Salah satunya pada kelompok pedagang di Pasar Gurah.

Pola solidaritas antar pedagang lansia diikat oleh solidaritas mekanik dan solidaritas organik yang ditandai dengan adanya kontak sosial (silaturahmi antar pedagang) kebersamaan atau kerja sama seperti menjaga keamanan kios atau lapak dan menciptakan kebersihan kios atau lapak. Terbentuknya solidaritas antar pedagang lansia didasari oleh 3 faktor yaitu rasa kekeluargaan, mempunyai tujuan yang sama dan kepercayaan kepada antar pedagang lansia. Rasa percaya yang muncul anatar satu dengan yang lain mampu menciptakan solidaritas mekanik. Diluar dari pada itu rasa kebersamaan, kesetiakawanan yang sangat erat dan saling berhubungan diantara para pedagang membentuk pola yang secara terus menerus ada pada lingkungan tersebut.

Menurut Emile Durkheim solidaritas dibagi menjadi dua yakni solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Solidaritas mekanik yaitu rasa solidaritas yang didasarkan pada kesadaran kolektif dan solidaritas mekanik biasanya muncul dari pedesaan. Karena solidaritas tersebut muncul dan terbangun dari kelompok masyarakat yang masih sederhana. Sedangkan solidaritas organik dicirikan pada masyarakat perkotaan. Di dalam solidaritas organik pembagian kerja sudah terpetakan dan antar masyarakat saling berhubungan karena untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Pada fenomena ini solidaritas antar pedagang lansia masuk pada solidaritas mekanik yang sudah jelas bahwa solidaritas mekanik muncul dari masyarakat yang sederhana dan kondisi geografis berada di pedesaan. Walaupun sebenarnya dalam hal ini solidaritas mekanik dan organik tidak dapat dipisahkan. Dalam hal ini dari pendapat yang meliputi indikator dari solidaritas organik bahwasanya ada rasa saling ketergantungan dalam ikatan kerja.

Pada sekelompok pedagang lansia pola solidaritas yang dibangun memang sudah ada dari sejak dulu sampai sekarang adanya rasa saling percaya, rasa kekeluargaan yang muncul sampai pada rasa saling membutuhkan satu sama lain.

Hal inilah yang menjadikan pola solidaritas antar pedagang semakin kuat dan masih tetap bertahan sampai saat ini. Walaupun persaingan berdagang masih ada tetapi mereka berusaha menjaga rasa kekeluargaan dengan baik agar tidak sampai terjadi konflik. Dalam hal ini pedagang sayur yang dimaksud yakni pedagang sayur yang memiliki kios di pasar.

Solidaritas yang terbangun antar pedagang memunculkan suatu kelompok tertentu pada pedagang lansia. Kelompok yang dimaksud yaitu kelompok dalam segi tempat kios yakni blok kios. Mereka merasa lebih nyaman dan mempunyai hubungan yang erat antar pedagang dalam satu blok tersebut. hal ini didukung dengan lokasi atau tempat kios yang saling berdekatan antara satu dengan yang lain. Karena banyaknya pedagang yang ada di pasar tidak serta merta semua mempunyai rasa solidaritas yang tinggi. Adanya sekat antara jarak kios dan intensitas komunikasi menjadikan tidak semua solidaritas terjadi di dalam pasar. Karena ada beberapa faktor yang menonjol yang membuat solidaritas itu muncul. Salah satunya kesamaan umur maksudnya dalam hal ini sama-sama pada masa tua atau lansia serta kedekatan lokasi kios yang membuat komunikasi sehari-hari menjadi intens antar pedagang. Hal inilah yang mendorong munculnya solidaritas antar pedagang.

*Mahasiswi Sosiologi Agama IAIN Kediri

sumber gambar: fimela.com

(Visited 1 times, 1 visits today)